Jika tujuanmu mencari ilmu hanya untuk bersaing atau membanggakan diri mengalahkan kawan-kawanmu, mencari perhatian manusia, dan mengumpulkan harta dunia, maka kamu sedang merobohkan agamamu, menghancurkan dirimu, dan menjual akhiratmu dengan dunia. (Imam Al-Ghozali)

Pendidikan merupakan cara dalam upaya meningkatkan kecerdasan, budi pekerti, kepribadian, dan keterampilan yang akan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat. Tujuan utama pendidikan adalah agar setiap manusia dapat saling tolong menolong karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial sehingga interaksi tidak dapat dielakkan.

Meminta pertolongan kepada sesama manusia tentu saja sesuai dengan kapasitas individunya (ini tentang ilmu). Misalnya, jika pintu rumah kita rusak maka kita meminta bantuan kepada orang yang bisa atau biasa memperbaikinya (ilmu pertukangan); jika TV/mesin cuci di rumah kita rusak, tentu kita mencari orang yang dapat memperbaikinya (ilmu elektronika/permesinan); membuka dan menjalankan warung/toko karena masyarakat sekitar membutuhkan barang (ilmu perdagangan).

Hal-hal seperti contoh di atas menjadikan manusia yang berilmu dan bermasyarakat akan selalu dicari atau diminta pertolongannya oleh manusia lainnya yang membutuhkan. Adapun kebiasaan/etika ketika kita memakai jasa orang lain adalah dengan balas jasa berupa upah sesuai tarif atau kesepakatan.

Jika mindset (sekumpulan kepercayaan atau pemikiran tentang bagaimana seseorang melihat dunia dan diri sendiri) tentang hubungan antarmanusia seperti di atas diterapkan ke dalam hubungan kontrak antara individu dengan organisasi/perusahaan ini disebut pekerjaan (organisasi adalah sekumpulan manusia dengan tujuan yang sama). Intinya, perusahaan membutuhkan pertolongan manusia lainnya agar dapat berjalan sesuai tujuannya. Adapun posisi pekerjaan dalam sebuah perusahaan/organisasi dapat berupa teknisi, administrasi, supervisor, guru, HRD, TNI, perawat, dokter, direktur/kepala, dan lain sebagainya. 

Jadi, dalam proses pendidikan hasil yang diharapkan berupa individu yang berkarakter berkarakter positif dan dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika berusaha menolong orang lain dalam suatu kasus tertentu (walaupun pemahaman ilmunya masih kurang) akan memberikan motivasi untuk mengembangkan pemahaman pribadinya hingga dapat menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu. Teruslah mencari ilmu agar kita bermanfaat untuk orang lain.