Salam sehat fisik dan mental untuk remaja Indonesia!
Penelitian yang dilakukan University of Queensland di Australia dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat (AS), berjudul Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menemukan bahwa 1 dari 20 (sekitar 5.5%) remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental, mengacu pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-V) keluaran American Psychological Association (APA). Artinya, sekitar 2,45 juta remaja di seluruh Indonesia termasuk dalam kelompok Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Gangguan kecemasan (anxiety disorder) menjadi gangguan mental paling umum di antara remaja 10-17 tahun di Indonesia (sekitar 3,7%). Ini disusul oleh gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) yang masing-masing diderita oleh 0,5% populasi usia tersebut.
Miris rasanya melihat kasus tersebut terjadi di sekitar kita. Namun, stress dapat dicegah dengan hal yang mudah dilakukan yakni dengan pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi, olahraga, beristirahat yang cukup dan berpikir positif. Pentingnya kita tahu apa yang menyebabkan stress itu muncul dan mencari cara untuk mereduksi stress tersebut, tetapi masih di tahap penyelesaian yang positif. Aktivitas yang menyenangkan seperti menonton, traveling, dan melakukan aktivitas hobi bisa menjadi salah satu solusi untuk mereduksi stress.
Yuk!! sama-sama sadar tentang diri kita dan menyayangi diri sendiri sebelum kita menyayangi orang lain. Makna hidup yang sesungguhnya adalah bersyukur apapun yang sudah didapat dan mengambil pelajaran dari setiap kegagalan yang kita hadapi.
Leave a comment